Powered By Blogger

Sabtu, 22 Januari 2011

PENGARUH CAHAYA TERHADAP KEMELIMPAHAN PHYTOPLANKTON DI ESTUARY




Abstrak
Estuari  merupakan satu ekosistem yang sangat penting karena memiliki produktifitas yang tinggi. Di ekosistem ini kamunitas phytoplankton  adalah sebagai produsen primer. penelitian  bertujuan untuk mempelajari pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembanga plankton. Dari hasil penelitian di peroleh hasil bahwa cahaya memiliki peran yang sangat fital. Karena cahaya berperan dalam membantu melakukan  fotosintesis selain itu juga cahaya berperan dalam membantu pengambilan nutrien dalam air.

Kata kunci : Estuari, phytoplankton, fotosintesis.


I.               Pendahuluan.
Estuari merupakan salah satu ekosistem pantai. Estuari merupakan tempat terjadinya pertemuan dan percampuran antara air tawar dengan air laut. Ekosistem estuari dipengaruhi oleh adanya pasang surut dari laut. Selama siklus pasang surut kondisi fisik, kimia maupun biologi mengalami perubahan. Oleh karena itu organisme yang hidup di estuari harus mampu melakukan adaptasi dalam menghadapi perubahan tersebut. (Gamairo 2004).
Plankton dikelompokkan menjadi 2, yaitu phytoplankton dan zooplankton. Plankton merupakan salah satu mata rantai terpenting dan paling kritis di dalam rantai kehidupan di estuari. Hal ini karena plankton terutama phytoplankton merupakan  sumber energi utama di estuari. Phytoplankton merupakan makanan utama zooplankton  dan ikan kecil, yang kemudian dimakan oleh organisme yang besar lainnya. Dasar jaringan makanan di estuari berasal dari bahan organik yang terbawa oleh air sungai masuk ke estuari, dan pada saat pasang surut, serta organik material yang merupakan hasil produksi organisme di estuari (Gamairo 2004).
Keberadaaan fitoplankton di estuari di kontrol oleh penetrasi cahaya. Karena cahaya mampu mengkontrol produksi fitoplankton dalam mendapatkan nutrien di dalam air. Selain itu juga cahaya berperan dalam membantu fitoplankton dalam melakukan proses fotosintesis. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh pengaruh dari lingkunga, terutama oleh cahaya. Di dalam estuari keberadaan cahaya matahari diopengaruhi oleh adanya pasang surut. Pada saat aliran sungai meningkat maka, turbiditas pada estuari akan meninbgkat pula. Hal ini dikarenakan saat aliran sungai meningkata maka metrila yang berada di sungai akan terbawa dengan cepat menuju esdtuari. Sedangkan pada saat aliran sungai minimum maka turbiditas akan menurun pula (Malone 1981). 

II. Pembahasan.
Menurut Lionard (2005), Cahaya merupakan faktor terpenting yang dibutuhkan oleh phytoplankton. Phytoplankton membutuhkan cahaya untuk melakukan aktifitas fotosintesis. Hasil dari fotosintesis ini merupakan sumber energi bagi phytoplankton sendiri maupun bagi organisme lainnya, seperti zooplankton dan ikan kecil. Phytoplankton memiliki respon yang berbeda terhadap intensitas cahaya.  Di estuari ada dua jenis komunitas phytoplankton, yaitu komunitas yang berada dipasang surut dan yang berasal dari sungai. Masih menurut Lionard (2005), komunitas yang berada di pasang surut tidak mempunyai kemampuan adaptasi yang baik terhadap intensitas cahaya yang rendah bila dibandingkan dengan komunitas phytoplankton yang berasal dari sungai yang mempunyai kemampuan yang baik dalam beradaptasi dengan intensitas cahaya yang rendah.
Menurut malone (2004), pada kawasan estuari yang memiliki turbiditas yang tinggi, maka faktor pembatas dari produksi phytoplankton adalah cahaya bukan nutrien. Pada kawasan ini kamunitas phytoplankton didominasi oleh komunitas dari sungai dan marine diatoms, serta dari spesies yang teradaptasi dengan kondisi cahaya yang sedikit misalnya cryptophytes.
Salinitas merupakan faktor yang juga menentukan distribusi dan kemelimpahan phytoplankton di estuari. Estuari merupakan kawasan yang terpengaruh oleh dua kondisi lingkungan yang berbeda, yaitu air laut dan air tawar. Pengaruh dari air laut dan air tawar ini memberikan dampak pada fluktuasinya salinitas di kawasan estuari. Pada saat air pasang, maka salinitas di estuari akan tinggi karena volume air laut yang masuk lebih besar. Sedangkan pada saat air surut, maka salinitas di estuari akan turun, karena terpengaruh oleh tingginya volume air tawar. Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan komunitas pada saat air pasang dan surut. Komunitas phytoplankton yang hidup di pasang surut tidak terpengaruh oleh adanya fluktuasi kadar salinitas. Sedangkan komunitas yang berasal dari sungai akan terpengaruh oleh fluktuasi kadar salinitas yang terjadi akibat adanya pasang surut di estuari (Lionard 2005).
Selain faktor-faktor tersebut, faktor temperatur juga sangat menentukan distribusi dan kemelimpahan plankton di estuari. Umumnya organisme hidup pada kondisi suhu yang optimum. Penelitian yang dilakukan di estuari oleh Lionard (2005), menggambarkan bahwa phytoplankton  hidup pada kisaran 20-22 0C, ini adalah kisaran normal. Permukaan air memberikan pengaruh pada kemelimpahan phytoplankton ini berkaitan dengan adanya pasang surut, yang kemudian berkaitan dengan kadar salinitas di estuari.
Distribusi phytoplankton di estuari sangat merata, dan sangat di pengaruhi oleh kondisi habitat. Secara umum phytoplankton akan terdistribusi pada lokasi-lokasi yang sumber hara dan cahaya yang cukup untuk melakukan proses metabolisme dan fotosintesis. Pasang surut memberikan pengaruhi kemelimpahan dari phytoplankton di estuari, ini berkaitan dengan konsentarsi salinitas di estuari.

III. Kesimpulan.
Keberadaan cahaya di estuari memiliki peran yanga sangat penting. Karena cahaya di gunakan oleh fitoplankton uantuk melakuakan proses fotosintesis dan melakukan proses metabolisme didalam tubuhnya.

IV. Daftar Pustaka.

Gameiro C, Cartaxana P, Cabrita M.T & V. Brotas. 2004. Variability in chlorophyll and phytoplankton composition in an estuarine System. Instituto de Oceanografia da Faculdade de Cieˆncias da Universidade de Lisboa, Campo Grande, Lisboa, Portugal. Hydrobiologia 525 : 113 – 124.

Lionard, M., K. Muylaert.., D. Van Gansbeke.., and W. Vyverman.. 2005. Influence of Changes in salinity and Light Intensity on Growth of Phytoplankton Communities from the Schelde River and Estuary. Hydrobiologia. 540: 105-115. Cabrita M.T, Catarino F. & S. Gerd. 1999. Interactions of light, temperature and inorganic nitrogen in controlling planktonic nitrogen utilisation in the Tagus estuary. Kluwer Academic Publishers. Printed in the Netherlands. Aquatic Ecology 33: 251–261.
Loisel H and Morel A. 1998. Light scattering and chlorophyll concentration in case waters: A reexamination. American Society of Limnology and Oceanography, Inc. Limnol. Oceanogr., 43(5): 847-858
Malone T.C & P. J. Neale. 1981. Parameters of Light-Dependent Photosynthesis for Phytoplankton Size Fractions in Temperate Estuarine. Marine Biology, Lamont-Doherty Geological Observatory; Palisades. New York. USA. Marine Biology 61: 289-297

1 komentar:

  1. Kemenanganpa: The Adventure of the West - Kemenanganpintar
    Kemenanganpa: The Adventure 샌즈카지노 of the West. This game has 온카지노 been developed by Kemenanganpa on the PlayStation 3, PS4, Xbox 1xbet korean One, and PC.

    BalasHapus